Rabu, 23 Desember 2009

mulia dengan hijab, sengsara dengan tabarruj

Bismillahirrahmanirrahim

Saudari Muslimah! Musuh-musuh Islam tidak hentin-hentinya berusaha untuk menjauhkan wanita muslimah dari agama Islam yang haq dan lurus ini. Di setiap tempat dan kesempatan mereka selalu melontarkan tuduhan-tuduhan keji yang ditujukan kepada wanita-wanita mu’minah yang suci. Mereka mengatakan bahwa “Islam adalah penjara bagi wanita”, karena wanita dalam Islam wajib di rumah, tidak diizinkan keluar kecuali ada keperluan. Atau ungkapan lain seperti “Menetapnya wanita di rumah, melemahkan ekonomi negara”, “Poligami adalah perbuatan hewan”, “Wanita-wanita muslimah itu penyakitan, kulitnya penuh dengan kadas dan panu, oleh karena itu mereka memakai hijab untuk menutup aibnya.” Itulah ungakapan yang dilontarkan musuh-musuh Islam yang sering kita dengar atau masih banyak ungakapan yang senada dengannya yang bertujuan untuk mencela dan melemahkan semangat wanita muslimah dalam mentaati syari’at Allah.

Akan tetapi saudari Muslimah..!

Jangan engkau ikuti langkah-langkah syetan, jangan dengarkan kata-kata mereka, sebab mereka adalah penganjur yang berdiri di tepi neraka jahannam serta ingin mengajakmu masuk ke dalamnya.

Allah berfirman:

“Mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta” (QS. Al-Kahfi:5)

Ukhti Muslimah! Tahukah Anda apa yang mereka kehendaki? Mereka hanya menghendaki satu perkara. Menghancurkan agama Islam dan merusak generasi dengan menyebarkan kekejian di tengah masyarakat beriman. Mereka menghendaki agar wanita-wanita muslimah yang suci keluar dari rumahnya, dari bentengnya. Mereka menghendaki agar kamu menjadi barang dagangan yang murah, dilihat bebas oleh mata-mata pengumbar nafsu. Mereka menipumu agar kamu keluar dari surga sebagaimana iblis mengeluarkan Bapak kita Adam darinya.

Saudari Muslimah! Penuhilah panggilan Allah dan Rasul-Nya, pati terdapat di dalamnya kebahagiaan sejati. Allah ta’ala berfirman: “Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anakmu dan wanita-wanita kaum mu’min agar mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya, mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab:59).

Saudari Muslimah!

Pernahkah kamu menduga bahwa mereka para wanita muslimah sadar mengapa mereka berjilbab? Sesungguhnya kenyataan menunjukkan bahwa mereka pada umumnya memandang jilbab hanya sebatas adat istiadat uang mereka warisi dari orang tua mereka dan sebagai bakti kepada orang tua mereka yang menyuruhnya. Pernahkah ia bertanya mengapa ia memakai jilbab? Dan siapa yang memerintahkannya?

Atau mungkin ia tahu bahwa Allah lah yang memerintahkannya! Akan tetapi apakah jilbab yang ia gunakan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Rabb yang menyuruhnya? Saudari Muslimah renungilah kalimat demi kalimat yang kami tuliskan di atas lembaran yang putih ini, semoga dapat menjadi pelajaran dan pemberi semangat bagi saudari dalam meniti syariat ilahi yang suci.

BEBERAPA KEUTAMAAN HIJAB

Hijab Adalah Ketaatan Kepada Allah dan Rasul-Nya

Allah berfirman, “Dan tidaklah patut bagi laki-laki mu’min dan tidak pula bagi perempuan mu’minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya ia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata.” (QS. Al-Ahzab: 36). Dan salah satu perintah Allah kepadamu saudari muslimah adalah berhijab.

Hijab Adalah Iffah (Menahan Diri dari Maksiat)

Allah ta’ala berfirman, “Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min, hendaklah mereka mengulurkan jilbab mereka ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” (QS. Al-Ahzab:59)

Hijab Itu Iman

Allah ta’ala tidak berfirman kecuali kepada wanita-wanita beriman, “Dan katakanlah kepada wanita yang beriman” (QS. An-Nur:31) Allah juga berfirman, “dan istri-istri orang beriman” (QS. Al-Ahzab:59).

Dan ketika wanita Bani Tamim menemui ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha dengan pakaian tipis beliau berkata, “Jika kalian wanita-wanita beriman, maka (ketahuilah) bahwa ini bukanlah pakaian wanita-wanita beriman, dan jika kalian bukan wanita beriman, maka silahkan nikmati pakaian itu.“

Hijab Itu Ghirah (Perasaan Cemburu)

Hijab itu selaras dengan perasaan cemburu yang merupakan fitrah seorang laki-laki sempurna yang tidak senang dengan pandangan-pandangan khianat yang tertuju kepada istri dan anak wanitanya. Berapa banyak peperangan pada masa jahiliyah dan masa Islam akibat cemburu atas seorang wanita dan untuk menjaga kehormatannya. Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata, “Telah sampai kepadaku bahwa wanita-wanita kalian berdesak-desakan dengan laki-laki kafir orang non Arab di pasar-pasar, tidakkah kalian merasa cemburu? Sesungguhnya tidak ada kebaikan pada seseorang yang tidak memiliki perasaan cemburu.“

KEJELEKAN TABARRUJ (BERHIAS DIRI DAN MENAMPAKKAN AURAT)

Tabarruj Adalah Maksiat Kepada Allah dan Rasul

Barangsiapa yang bermaksiat kepada Allah ta’ala dan Rasul-Nya, maka ia hany akan mencelakakan dirinya sendiri dan tidak akan mencelakakan Allah sedikit pun.

Rasulullah bersabda, “Semua umatku akan masuk surga kecuali yang menolak” mereka (yakni sahabat) bertanya, “Ya Rasulullah! Siapakah orang yang menolak itu?” Beliau menjawab, “Siapa yang taat kepadaku akan masuk surga dan siapa yang maksiat kepadaku maka ia telah menolak.” (HR. Bukhari)

Tabarruj Menyebabkan Laknat dan Jauh dari Rahmat Allah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan ada pada akhir umatku nanti wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, kepala mereka bagaikan punuk unta, laknatlah mereka karena mereka adalah wanita-wanita yang pantas dilaknat.” (HR. Thabrani)

Tabarruj Adalah Sifat Penghuni Neraka

Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan bahwa ada dua penghuni neraka yang belum pernah beliau lihat, di antaranya adalah wanita yang berpakaian tapi telanjang (mereka memakai pakaian yang tipis, sehingga kelihatan lekuk tubuhnya atau pakaian mini, ketat dan semisalnya).

Tabarruj Adalah Kemunafikan

Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik wanita kalian adalah yang memiliki kasih sayang, subur, suka menghibur dan siap melayani, dan bila mereka bertaqwa kepada Allah. Dan sejelek-jelek wanita kalian adalah wanita pesolek dan pengkhayalm mereka itulah wanita-wanita munafik……(HR. Al-Baihaqi).

Tabarruj Adalah Ajaran Iblis

Sesungguhnya kisah Adam dengan Iblis memberikan gambaran kepada kita bagaimana musuh Allah iblis tersebut membuka peluang untuk melakukan perbuatan dosa dan mengoyak tirai pelindung dan bahwa tabarruj itu adalah tujuan asasinya. Allah ta’ala berfirman, “Hai anak Adam! Janganlah kamu sekali-kali dapat ditipu oleh syetan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari Surga, ia telah menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya.” (QS. Al-A’raf:27).

Jadi, iblislah yang mengajak kepada tabarruj dan buka-bukaan. Dialah pemimpin utama bagi para pencetus apa yang dikenal dengan Tahrirul Mar’ah (Pembebasan Wanita).

SYARAT HIJAB SESUAI SYARI’AT

Adapun syarat-syarat hijab syar’i (yang sesuai dengan syariat Islam) adalah:

Hendaklah hijab/jilbab tersebut menutup seluruh badan.
Hendaklah hijab/jilbab tersebut tebal, tidak tipis atau transparan. Karena maksud dari hijab adalah menutup, maka jika tidak menutup tidak dinamakan hijab karena hal tersebut tidak menghalangi penglihatan. Sehingga seperti yang dikatakan dalam hadits Nabi, “Berpakaian tetapi pada hakekatnya telanjang“. (Karena kelihatan auratnya, padahal fungsi pakaian di antaranya menutup aurat).
Hijab/jilbab tersebut bukan berupa perhiasan atau pakaian yang mencolok, memiliki warna-warni yang menarik sehingga menimbulkan perhatian.
Hendaklah hijab/jilbab tersebut tidak sempit, ketat, dan tidak menampakkan lekuk tubuh dan aurat. Maka jilbab harus luas dan lebar, sehingga tidak menimbulkan fitnah.
Hendaklah tidak memakai minyak wangi yang menyebabkan timbulnya fitnah, yaitu rangsangan bagi laki-laki. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya seorang wanita, jika mengenakan wewangian lalu lewat di hadapan suatu kaum agar mereka mencium baunya, maka ia telah berzina.” (HR. Tirmidzi, Nasa’i, Ibn Khuzaimah, Ibn Hibban, Ahdam, Al-Baihaqi).
Hendaklah hijab/jilbab tidak menyerupai pakaian laki-laki dan wanita kafir. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki.” (HR. Abu Daud dan Nasa’i, dishohihkan oleh Syekh Al-Albaniy)
Saudari Muslimah!

Terakhir kami mengajakmu untuk memperhatikan pakaianmu serta wajib memiliki kepribadian Islam, ingatlah bahwa Ummul Mu’minin ‘Aisyah meminta agar bajunya dipanjangkan, sementara Anda? Mengapa meminta agar dipendekkan??

Saudari Muslimah! Jadikan Khadijah teladan dan panutanmu dalam berjuang harta dan jiwa. Jadikan ‘Aisyah teladanmu dalam ilmu pengetahuan. Jadikan keluarga Yasir teladanmu dalam kesabaran dan teguh pada agama Allah.

Wahai ibu generasi pendatang, dengarkanlah! Ibu adalah madarasah, jika Anda persiapkan berarti Anda mempersiapkan generasi yang harum namanya. Ibu adalah taman, jika ia selalu disiram ia akan berdaun rindang. Ibu adalah guru besar yang utama, jasa mereka bergaung ke seluruh penjuru.

Saudari Muslimah! Andai mereka melihat bentuk tubuhmu tidak menarik lagi, atau ketika usiamu telah senja, tua renta, apakah mereka masih memajang fotomu di sampul-sampul majalah? Buku? Poster dan semisalnya walaupun kamu orang terpelajar? Masihkah mereka memintamu bekerja sebagai pramugari di pesawat dengan alasan penghargaan bagi wanita? Masihkah kamu temui orang yang memperjuangkan sempitnya ruang lingkup belajarmu?

Ketahuilah! Sesungguhnya mereka hanya ingin menikmati kecantikan wajah dan kemolekan tubuh serta merdunya suaramu. Bila hal itu telah hilang darimu, maka mereka pun meninggalkanmu.



Dikutip dari Buletin Da’wah As-Sunnah edisi 13 syawal 1430 H terbitan Yayasan Ar-Risalah Al-Kahiriyah Jln. Glugur Rimbun, Kuta Junung, Tanjung Anom, Pancur Batu, Deli Serdang, Sumatera Utara 20353.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar